1.
Manusia
Sebagai Pribadi
Berbicara
mengenai manusia bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana untuk
dibicarakan, karna manusia banyak memiliki keunikannya maka keunikan
tersebut dinyatakan sebagai kodrat manusia, ataupun sebaliknya, begitu banyak
permasalahan yang ditimbulkannya maka permasalahan merupakan masalah sekaligus
manusia mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dalam berbagai
kehidupan. Manusia sulit difahami dan dimengerti secara menyeluruh tetapi juga
manusia mempunyai banyak kekuatan-kekuatan spiritual yang mendorong seseorang
mampu bekerja dan mengembangkan pribadinya secara mandiri.
Arti pribadi menurut lughah adalah mandiri, sendiri. Dan arti pribadi menurut
istilah ialah manusia mandiri dalam menentukan kehendaknya, menentukan sendiri
setiap perbuatannya dalam pencapaian kehendaknya.
Allah Yang Maha
Kuasa telah memberikan akal budi, manusia tahu apa yang harus dilakukannya,
mengapa harus melakukannya, karena manusia adalah mahluk hidup, yang mampu
memberdayakan akal budinya, maka manusia mempunyai berbagai kemampuan, mampu
berfikir, berkreasi, berinovasi ,memberdayakan kekuatannya sehingga manusia
tidak pernah berhenti untuk berkembang dalam mengembangkan dirinya sebagai
suatu upaya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya dalam mengaktualisasikan sebagai
indifidu.
2.
Manusia
Sebagai Anggota Masyarakat
Manusia Sebagai
Makhluk Individu Dalam Masyarakat
Memahami Manusia Sebagai Makhluk Individu manusia sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada ... sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyat ... makhluk individual tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa-raga, melainkan juga merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan termasuk kecakapannya sendiri.” Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri, tetapi keduanya dikonsepkan sebagai proses bukan sebagai kesatuan yang statis. Orang tidak mempunyai pikiran tetapi harus dalam proses berpikir, memiliki pengertian pada kesanggupan untuk berbicara dengan dirinya dan kesanggupan memberikan rangsang ... individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan masyarakat.Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64) Dengan demikian dapat dipahami bahwa “Manusia merupakan makhluk individual tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa-raga, melainkan juga merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan termasuk kecakapannya sendiri.” Individu untuk memahami manusia sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata ldquoIndividurdquo berasal dari kata latin, ldquoindividuumrdquo artinya ldquoyang tidak terbagirdquo. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa, dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.( Abu Ahmadi, 1991 23).Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dengan demikian sering digunakan sebutan ldquoorang-seorangrdquo atau ldquomanusia perseoranganrdquo.Disini jelas, bahwa individu adalah seorang manusia tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.Berkaitan antra individu dengan individu lainnya, maka menjadi lebih bermakna manusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan.
Memahami Manusia Sebagai Makhluk Individu manusia sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada ... sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyat ... makhluk individual tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa-raga, melainkan juga merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan termasuk kecakapannya sendiri.” Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri, tetapi keduanya dikonsepkan sebagai proses bukan sebagai kesatuan yang statis. Orang tidak mempunyai pikiran tetapi harus dalam proses berpikir, memiliki pengertian pada kesanggupan untuk berbicara dengan dirinya dan kesanggupan memberikan rangsang ... individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan masyarakat.Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64) Dengan demikian dapat dipahami bahwa “Manusia merupakan makhluk individual tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa-raga, melainkan juga merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan termasuk kecakapannya sendiri.” Individu untuk memahami manusia sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata ldquoIndividurdquo berasal dari kata latin, ldquoindividuumrdquo artinya ldquoyang tidak terbagirdquo. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa, dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.( Abu Ahmadi, 1991 23).Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dengan demikian sering digunakan sebutan ldquoorang-seorangrdquo atau ldquomanusia perseoranganrdquo.Disini jelas, bahwa individu adalah seorang manusia tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.Berkaitan antra individu dengan individu lainnya, maka menjadi lebih bermakna manusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan.
3.
Manusia
Sebagai Mahluk Tuhan
Apabila manusia
di tinjau dari berbagai pandangan agama,Saya,mungkin juga Anda,memahami manusia
sebagai berikut:
Pertama,dalam Agama
Hindu manusia di dunia ini di taqdirkan lahir menurut kasta-kasta tertentu dan
seluruh kehidupanya di perintahi oleh peraturan yang kaku(their whole life is
governed by rigid rules)
a. Brahma, yaitu
golongan pendeta yang sederajat walau pun tidak melebihi dari pada tuhan_tuhan.
b. Kesatria,
yaitu golongan yang memerintah dan pahlawan_pahlawan.
c. Kasta waisya,
yaitu golongan tani dan saudagar.
d. Kasta Sudra
yaitu golongan budak.
Menurut pandangan
hindu ortodox,semua hindu yang termasuk dalam golongan ke empat ini dan manusia
lain yang tidak memeluk kepercayaan hindu dianggap manusia
yang"untouchables"(tidak boleh di pegang.
Kedua, agama
budha tidak memandang manusia dalam kasta_kasta,tapi prinsip doktrin agama ini
meniadakan bagi manusia kesenangan dan keni'matan duniawi.tujuan hidup
manusia,ialah mencari nirwana,dalam hal ini roh harus mengalami reingkarnasi
(tanasukh).reingkarnasi berarti perpindahan roh manusia dari satu tubuh ke lain
tubuh dan hidup kembali.Roh manusia yang mati, baru akan sampai kepada derajat
nirwana apabila roh itu telah cukup kesuciannya.
Ketiga,agama
Syinto dalam kepercayaanya menganggap Raja Sebagai wakil Tuhan di bumi,karena
Dewa telah bersemayam dalam jiwa Raja.Siapa yang durhaka kepada Raja berarti
durhaka terhadap Tuhan.Karena itu taat kepada Raja berarti taat kepada
Tuhan.Maka mati dalam menjalankan perintah Raja berati mati di jalan
Tuhan,hukumnya mati suci.
Keempat,Agam
Nashrani.Konsep kepercayaan agama Nashrani menganggap bahwa manusia lahir ke
dunia ini dengan dosa.Mereka mewarisi dosa asal dari Adam yang pernah
durhaka.Karenanya Yesus Kristus telah sengaja turun dari sorga dan masuk ke
dalam dunia ini untuk di salib sebagai tebusan terhadap dosa-dosa
manusia.Karenya Yesus Kristus di anggap sebagai "Juru Selamat".Keselamatan
manusia hanyalah tergantung atas iman pada penyaliban Yesus,walaupun CUKUP
DENGAN PERCAYA SAJA ATAS PENYALIBAN ITU.
#berbeda dengan
"Christian Science",di Indonesia ia tidak menjadi anggota Dewan
Gereja Indonesia,karena gerejanya langsung di pimpim oleh gereja induk di
Boston A.S.Ajaran-ajarannya pun berbeda.Gereja ini menolak kultus individu
terhadap Yesus Kristus,tetapi tetap menghormatinya sebagai guru.Dan ia
mengajarkan bahwa Yesus Kristus tidak pernah di salib.#
Di samping itu
agama Nashrani mengenal sistem kependetaan,orang-orang suci dan kepala-kepala
gereja.Kepala-kepala gereja adalah orang-orang suci di mana mereka menguasai
keagamaan dan kepercayaan jamaah.Paus adalah tokoh yang paling suci di dunia
keagamaanya,di anggap sebagai wakil Tuhan yang memiliki kekuasaan atas iman dan
hati manusia.Dia mempunyai hak otoritet dalam hal kutukan dan pengampunan.
Kelima,Agama
islam.Ajaran Islam tentang manusia sama sekali berbeda dengan agama-agama
lainya.Manusia di perkenalkanya dengan menjelaskan fungsinya di dunia
ini.Manusia itu adalah Khalifah Allah Subhanahu wa ta'aala di bumi.Makhluk yang
bertugas mengurus bumi dengan seluruh isinya,dan berkewajiban memakmurkanya
sebagai Amanah dari Allah subhaanahu wa ta'aala :
"Dan Dialah
menjadikan kamu khalifah-khalifah (penguasa) di bumi dan Dia meninggikan
sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat,karena Ia hendak
mengujimu tentang apa yang di berikanya kepadamu."(Al-An-am:165)
"Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menugaskan kamu memakmurkanya."(Hud:
61)
Pengaruh globalisasi secara umum
Globalisasi
sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi
sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai
negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan
transportasi.
Loncatan
teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan
sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala
fasilitasnya.
Bagi Indonesia,
proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan
pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di
luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses
globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi
dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Sikap hidup etis dan non etis
sikap hidup etis
: sikap-sikap tidak etis di atas, sadar atau tidak, bertentangan dengan hakikat
manusia sebagai makhluk berpikir dan berhati nurani.
sikap hidup non
etis: sikap non etis disebut juga sikap negatif.
Pandangan Hidup Bagi Bangsa
“Pandangan hidup
suatu bangsa adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh
bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada
bangsa itu untuk mewujudkannya.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar